Headlines News :
Home » , » Makluk Sebelum Nabi Adam, Darwisme & Nabi Adam a.s

Makluk Sebelum Nabi Adam, Darwisme & Nabi Adam a.s

Written By Unknown on Jumat, 26 September 2014 | 19.57

NABI ADAM A.S
 

A.     Pendahuluan
Meniti sejarah Nabi Adam A.S tentunya sangat sulit dilakukan, karena terjadinya pada awal penciptaan manusia. Hal yang paling sulit untuk menghadirkan sejarah kembali ke abab 21 ini, karena tirbatas sumber  rujukan atau catatan sejarah. Sumber rujukan yang paling autentik Cuma Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah . Selain itu sangat sulit untuk kita dapatkan karena pada waktu itu belum ada pena untuk menulis dan belum juga mengenal yang namanya tulisan, apalagi ahli sejarah.
Disisi lain untuk mencari da’wahnya nabi Adam, nenek moyang kita ini juga sangat sulit untuk kita dapatkan karena tidak ada mad’unya. Belum ada umat yang akan nabi Adam da’wahi. Tapi hal ini tidak membuat kita menyerah walaupun hanya sedikit rujukan yang autentik.
B.     Makhluk Sebelum Nabi Adam A.S di Bumi
Firman Allah . Dalam surat Al-Baqarah ayat 30:
øŒÎ)ur tA$s% š/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkŽÏù `tB ßÅ¡øÿム$pkŽÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès?
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."[1]

Siapakah penghuni bumi yang dimaksud malaikat? Kalimat "man yufsidu fiiha" pada penggalan kalimat di atas lebih tepat jika bukan diartikan sebagai "orang" tetapi akan lebih tepat jika dimaknai sebagai "makhluk". Namun yang paling penting mungkin sebagai orang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh. Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum Jin. Ada juga yang mengatakan bahwa ada 3 umat yang utama sebelum Adam yaitu banul Jan, anak turun Jin, juga banul Ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.[2]
 Dua di antaranya dari kaum Jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai “man yufsidu fiihaa wa yasfikud dimaa’: golongan yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam QS. Al-Baqarah: 30. Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.[3]
Dalam tafsir Ibnu katsir juga dikatakan bahwa ada makhluk sebelum Adam yaitu jin bunul jan yang diciptakan tegang masa 2.000 tahun sebelumnya,lalu mereka membuat kerusakan dan menumpahkan darah, lalu Allah mengirim bala tentara untuk membasmi mereka dan mengejarnya sampai ke pulau-pulau dan berbagai lautan.[4] Jadi jelaslah bahwa sebelum penciptaan Adam ada makluk lain sebelumnya yang diciptakan Allah .

C.     Penciptaan Manusia (Nabi Adam a.s)
Darimanakah manusia berasal, apakah dari kera sebagaimana dalam teori Darwin? Berbagai fosil ditemukan dan tetap dicari kebergai belahan dunia untuk membuktikan teorinya. Tapi terori ini telah terbantahkan oleh seorang Ilmuan muslim asal Turki yaitu Harun Yahya, silahkan baca bukunya yaitu: Keruntuhan Teori Evolusi, Menjawab Tuntas Polemik Evolusi, Runtuhnya Teori Evolusi Dalam 20 Pertanyaan, Menyibak Tabir Evolusi , Mengapa Darwinisme Bertentangan Dengan Al-Quran, Agama Darwisme dan lain-lain.
Mengenai Fosil yang ditemukan dibebagai belahan dunia, kemungkinan besar bukan kerangka Manusia tetapi bisa jadi makhluk yang dimaksud oleh malaikat sebelum Adam, lebih lanjut mengenai ini lihat buku Runtuhnya Teori Evolusi Dalam 20 Pertanyaan.
Dimanakah manusiadiciptakan? Firman Allah . Dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 25:
tA$s% $pkŽÏù tböquøtrB $ygÏùur tbqè?qßJs? $pk÷]ÏBur tbqã_tøƒéB ÇËÎÈ
Artinya:  Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.[5]
Allah menciptakan Adam dari Tanah sebagaimana firmannya:
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*uHxq 5bqãZó¡¨B ÇËÏÈ
Artinya: Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.[6]

Dalam satu hadits, rasulullah . Bersabda: “Sungguh, Allah menciptakan Adam segenggam tanah yang diambil dari berbagai tanah di muka bumi. Karena itu, keterunan Adam sesuai dengan kadar tanah tersebut. Di antara mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam, bertebuh keras, jelekdan bagus”.[7]
Selanjutnya Allah Berfirman mengenai penciptaan manusia:
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# ãNä3­/u Ï%©!$# /ä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oyÏnºur t,n=yzur $pk÷]ÏB $ygy_÷ry £]t/ur $uKåk÷]ÏB Zw%y`Í #ZŽÏWx. [ä!$|¡ÎSur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# Ï%©!$# tbqä9uä!$|¡s? ¾ÏmÎ/ tP%tnöF{$#ur 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3øn=tæ $Y6ŠÏ%u ÇÊÈ
Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[8] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain,[9] dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu.[10]

Nabi Adam diciptakan dibumi dan diwafatkan juga dibumi sebagaimana firmannya:
* $pk÷]ÏB öNä3»oYø)n=yz $pkŽÏùur öNä.ßÏèçR $pk÷]ÏBur öNä3ã_̍øƒéU ¸ou$s? 3t÷zé& ÇÎÎÈ
Artinya: Dari bumi (tanah) Itulah kami menjadikan kamu dan kepadanya kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain. [11]
tA$s% $pkŽÏù tböquøtrB $ygÏùur tbqè?qßJs? $pk÷]ÏBur tbqã_tøƒéB ÇËÎÈ
Artinya: Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.[12]

D.     Nabi Adam dan Malaikat
Ketika Allah berfirman kepada malaikat yang hendak menjadikan Khilafah dimuka bumi ini tetapi malaikat khawatir takut terjadi pertumpahan darah lagi dibumi sebagaimana makhkluk sebelum Adam. Maka Allah berfirman: aku lebih dari pada apa yang tidak kamu ketahui. Selanjutnya Allah . mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian menyeruh kepada malaikat untuk menyebutkan nama benda tersebut tapi malaikat tidak mengetahuinya. Kemudian Allah memerintahkan Adam untuk mengajarkan kepada malaikat nama-nama benda tersebut. Kemudian Allah berfirman Aku mengetahui rahasia lagit dan bumi, setelah itu Allah perintahkan mereka untuk bersujud kepada Adam tetapi Iblis tidak mau bersujud kepada Adam karena Adam diciptakan dari tanah sedangkan dia diciptakan api.[13]

E.     Adam dan Hawa
Adam mulai risau ketika melihat disekelinginya makhluk berpasang-pasangan, dan kerisauan tersebut Allah menciptakan Hawa yang cantik dari tulang rusuknya.[14] Allah . Berfirman:
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøŠs9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨Šuq¨B ºpyJômuur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇËÊÈ
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.[15]
Adam dan Hawa tingal di Surga sebagaimana Firmannya:
ãPyŠ$t«¯»tƒur ô`ä3ó$# |MRr& y7ã_÷ryur sp¨Yyfø9$# Ÿxä3sù ô`ÏB ß]øym $yJçFø¤Ï© Ÿwur $t/tø)s? ÍnÉ»yd notyf¤±9$# $tRqä3tFsù z`ÏB tûüÏHÍ>»©à9$# ÇÊÒÈ
Artinya:  (dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."[16]
Selanjutnya AllahSwt.berfirman kepada Adam:
$uZù=è%ur ãPyŠ$t«¯»tƒ ô`ä3ó$# |MRr& y7ã_÷ryur sp¨Ypgø:$# Ÿxä.ur $yg÷ZÏB #´xîu ß]øym $yJçFø¤Ï© Ÿwur $t/tø)s? ÍnÉ»yd notyf¤±9$# $tRqä3tFsù z`ÏB tûüÏHÍ>»©à9$# ÇÌÎÈ
Artinya: Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini,[17] yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.[18]
F.     Adam dan Iblis
Ketika Allah perintahkan Iblis untuk bersujud kepada Adam dan iblis menolaknya sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.[19] Kemudian Iblis diusir dari surga dengan paksa dan Allah memberikan Mereka umur yang telah ditentukan, serta mereka akan menggoda anak-anak cucu Adam a.s.[20]
Nabi tetap tetap tinggal bersama Istrinya Hawa di Surga Allah, dan memberikan kepada mereka berdua apa yang dia sukai kecuali jangan mendekati pohon ini.[21] Adam menjadi musuh bagi Iblis[22] dan sangat berkeinginan untuk mengeluarkan Adam dari surga, dengan cara licik pun dilakukan oleh Iblis untuk membalas dendam pada Adam.
Lalu Iblis datang kepada Adam dan Hawa untuk menyesatkan mereka sebagaimana yang Allah firmankan:
šZuqóuqsù ÏmøŠs9Î) ß`»sÜø¤±9$# tA$s% ãPyŠ$t«¯»tƒ ö@yd y79ߊr& 4n?tã Íotyfx© Ï$ù#èƒø:$# 77ù=ãBur žw 4n?ö7tƒ
Artinya: Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[23] dan kerajaan yang tidak akan binasa?"[24]

Adam dan Hawa tergoda dengan rayuan Iblis tersebut dan mereka memakan buah yang dilarang oleh Allah . Sebagaimana yang terdapat dalam firmannya:
$yJßg9©9ysù 9ráäóÎ/ 4 $£Jn=sù $s%#sŒ notyf¤±9$# ôNyt/ $yJçlm; $yJåkèEºuäöqy $s)ÏÿsÛur Èb$xÿÅÁøƒs $yJÍköŽn=tã `ÏB É-uur Ïp¨Ypgø:$# ( $yJßg1yŠ$tRur !$yJåk5u óOs9r& $yJä3pk÷Xr& `tã $yJä3ù=Ï? Íotyf¤±9$# @è%r&ur !$yJä3©9 ¨bÎ) z`»sÜø¤±9$# $yJä3s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËËÈ
Artinya: Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya Telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku Telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"[25]

Setelah Adam dan Hawa memakannya maka terbukalah aurat mereka sehingga mereka menutupi dengan daun-daun pohon disurga.[26] Allah menerima taubatan Adam dan Hawa,[27] tetapi mereka diturunkan ke bumi dengan tujuan Allah yang memang mau menjadikan Khalifah di Muka bumi.[28]

G.    Nabi Adam dan Hawa di Turunkan ke Bumi
Adam dan Hawa kemudian turun dari Surga menuju ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya. Ath-Thabari dalam kitab Tarikh-nya meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata “Nabi Adam diturunkan di Daerah India, sedangkan Hawa diturunkan di Jeddah, dia segera mencari Hawa dan Akhirnya mereka berkumpul kembali.[29]
Ath-Thabari mengatakan gunung tempat diturunnya Adam memiliki puncak tertinggi, yang menurut penelitian gunung dengan puncak tertinggi adalah Gunung Everest dengan ketinggian 8.848 m dari jajaran pengunungan Himalaya di India.[30]

H.    Da’wah Nabi Adam
Sebagai Kholifah fi Al-Ardhi atau pemimpin makhluk yang ada di bumi, Nabi Adam as. mempunyai misi sesuai yang diajarkan oleh Allah . kepadanya. Nabi Adam as. turun ke bumi membawa ajaran tauhid yaitu ke esaan Allah . Nabi Adam mengajarkan kepada mereka memperkenalkan Allah lewat penciptaan Ala mini oleh Allah, dengan tetap menajalankan syariat Allah serta perintah rutinitas seperti menjaga solidaritas social. [31]
Firman Allah . Dalam kitab yang diturunkanya kepada Nabi dan Rasul yang terakhir yakni Al-Qur’an berbunyi:
¨bÎ) tA¨rr& ;MøŠt/ yìÅÊãr Ĩ$¨Y=Ï9 Ï%©#s9 sp©3t6Î/ %Z.u$t7ãB Yèdur tûüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÒÏÈ
Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.[32]
Al-Quthubi berpendapat bahwa orang membangun ka’bah adalah Adam dan Ali Bin Abi Thalib mengatakan: Allah memerintahkan para Malaikat untuk membangun Baitullah di bumi dan berthawaf disana. Peristiwa tersebut terjadi sebelum Adam diturunkan, dan Adam menyempurnakannya dan berthawaf disana. Para Nabi selanjutnya membangun Baitullah tersebut dan kembali disempurnakan oleh Nabi Ibrahim dan terus berlanjut sampai Nabi Muhammad juga terus diperbaiki dan disempurnakan hingga Ka’bah menjadi begitu megah.
Da’wah nabi Adam a.s juga mengalami tantangan dan rintangan, ketika dua anak laki-laki yang hendak di nikahkan secara bersilang rupanya slah seorang dari mereka menolak dikarekan kecantikan dan kejelekan. Hal inilah tantangan paling berat dalam membujuk mereka dan akhirnya nabi Adam a.s menyerahkan hal ini kepada Allah . Akhirnya turunlah syariat qurban pada mereka dan masih berlaku hingga sekarang.[33]

I.       Keturunan Nabi Adam
Keturunan Anak nabi Adam a.s berjumlah 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan, tapi dari sisi yang akan menjadi nabi dalam sebutan nabi 25 maka dari keturunan dapat kita lihat sebagai berikut:[34]
Adam dan Hawa – Syits – Anusi – Qainan – Mahlail – Yarid =  Idris

Meraji’

1.      Kementrian Agama RI, “Al-Qur’an Tajwid” Bandung: Sygma, 2010
2.      Sami bin Abdullah Al-Maghluts ,Atlas sejarah Para Nabi dan Rasul, Jakarta: Almahira, 2008
3.      Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas, “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman”, Perj.  Abdul Halim, Bandung: Pustaka Hidayah, Cet. I, Oktober 2002
4.      Al Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad Dimasyqi, Perj. Bahrun Abu Bakar, “Tafsir Ibnu Katsir Juz 1”, Bandung: Sinar Baru Agensindo, 2000
6.         http://nuraziz.blogspot.com/2008/07/ajaran-dan-dakwah-nabi-adam-as.html.




[1] QS. Al-Bqarah: 30
[2] Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas, “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman”, Perj.  Abdul Halim, Bandung: Pustaka Hidayah, Cet. I, Oktober 2002, hal. 13-72
[3] Ibid
[4]Al Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad Dimasyqi, Perj. Bahrun Abu Bakar, “Tafsir Ibnu Katsir Juz 1”, Bandung: Sinar Baru Agensindo, 2000, hal. 368
[5] QS. Al-A’raf: 25
[6] QS. Al Hijr: 26 dan 28 dengan maksud yang sama
[7] HR. Abu Daud
[8] maksud dari padanya menurut Jumhur Mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[9] menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
[10] QS. An-Nisaa: 1 dan QS. Al-Hujurat: 13 dengan penambahan menjadikan kamu berbangsa..
[11] QS. Thaaha: 55
[12] QS. Al-A’raf: 25
[13] Lihat cerita selengkapnya dalam QS. Al-Baqarah: 30-34
[14] Lihat cerita selengkapnya di http://yugaprtma.blogspot.com/2012/12/kisah-nabi-adam-as-dan-siti-hawa.html
[15] QS.Ar-Ruum: 21
[16] QS. Al-A’raf: 19
[17] pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[18] QS. Al-Baqarah: 35
[19] Lihat QS. Al-Baqarah: 34, Al-A’raf: 11-12, Al Kahfi: 50, Thaaha: 116, Al-Hijr: 31-33
[20] Lihat QS. Al-A’raf: 13-18, Al-Hijr: 34-44
[21] Lihat QS. Al-Baqarah:  35, Al-A’raf: 19,
[22] Lihat QS. Thaaha: 17-19
[23] pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), Karena menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[24] QS. Thaaha: 120 Lihat Pula: QS. Al-A’raf: 21, Al Baqarah: 36
[25] QS. Al-A’raf: 22
[26] Lihat QS. Al-A’raf: 23 dan Thaaha: 21
[27] Lihat QS.Al-A’raf: 23 dan Thaaha: 122
[28] Lihat kembali QS. Al-Baqarah: 30
[29] Sami bin Abdullah Al-Maghluts ,Atlas sejarah Para Nabi dan Rasul, Jakarta: Almahira, 2008 hal.21
[30] Ibid
[32] ahli Kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di Baitul Maqdis, oleh Karena itu Allah membantahnya.
[33]Lihat cerita lengkapnya di dalam QS. Al-Maidah: 27-31
[34] Sami bin Abdullah Al-maghluts,  Atlas sejarah Nabi & Rasul,hal. 44 & 66
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | ACW | Amriadi Cyber Warrior
Copyright © 2011. The Journalist Mahasiswa STID Mohammad Natsir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Amriadi Cyber Warrior
Proudly powered by Blogger