Dalam dakwah tidak hanya menyampaikan pesan materi kepada masyarakat. tetapi juru dakwah harus mampu memiliki seni dalam menyampaikan pesan. sehingga meski materi sederhana, mampu meluluhkan hati mad’unya. Terlebih lagi manusia bosan jika cara menyampaikan dakwah yang monoton. maka dibutuhkan trik untuk menghilangkan kebosanan yaitu menyampaikan pesan dengan baik dan benar tanpa keluar dari koredor syari’at.
A. Pengertian Retorika
Retorika: seni berbicara dihadapan umum atau ucapan untuk menciptakan kesan yang diinginkan. Menurut Kanus Besar Bahasa Indonesia: Retorika adalah gaya bahasa yang efektif baik secara tulisan maupun berpidato yang bergebu-gebu. Sedangkan menurut wekipedia.org, Retorika berasal dari bahasa Yunani yaituRhetor/orator yang artinya sebuah teknik pembujuk-rayuan persuasasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen.
Pengertian lain diungkapkan oleh Plato: Retorika adalah kemampuan di dalam mengaplikasikan bahasa lisan yang sempurna dan merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan sempurna. Socrates juga mengukapkan pengertiannya yaitu ilmu yang mempersoalkan tentang bagaimana mencari kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya. Karena dialog kebenaran dapat timbul dengan sendirinya.
B. Pengertian Da’wah
Da’wah menurut bahasa adalah mengajak/menyeru. Sedagkan menurut Istilahadalah seruan ke jalan Allah dengan tujuan memindahkan al-mad’uw pada keadaan yang lebih baik dan diridhai Allah. Menurut: Dr. Anwar Harjono, SH: kata “da`wah” berasal dari ayat al-Qur`anul Karim. Dan mulai dikenal luas oleh masyarakat di tanah air sejak dipakai sebagai rujukan oleh bapak Mohammad Natsir pada setiap ceramah dan pidatonya…Sebelum itu masyarakat telah kenal dengan istilah “Tabligh”. Setiap kegiatan da`wah pada dasarnya berisi tabligh, tetapi kata da`wah lebih luas daripada tabligh. ( Lihat : Mohammad Natsir, Fiqhud Da`wah, Jakarta: Media Da`wah, 2003, Cet. Ke-XII Pendahuluan, h. VI-VII )
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian Retorika Dakwah adalah Kepandaian Menyampaikan Ajaran Islam Secara Lisan Guna Terwujudnya Situasi dan Kondisi Yang Islami. Apapun kegiatan yang hendak kita lakukan, persiapan merupakan sesuatu yang amat penting. Dalam berceramah dan berkhutbah, persiapan menjadi lebih penting lagi bagi pemula atau siapa saja yang belum berpengalaman.
C. Pesiapkan Mental
Persiapan mental dalam pidato, ceramah atau khutbah adalah dengan menumbuhkan ke dalam jiwa kita rasa Mentalitas Yang Memadai.
ü Sadari Rasa Tanggung jawab yang mulia, penting dan dibutuhkan masyarakat.
ü Yakin bahwa apa yang hendak kita sampaikan merupakan sesuatu yang benar.
ü Yakin bahwa kita pantas (kepribadian dan penguasaan materi)
ü Sadari bahwa kita Memiliki kemampuan
ü Tanamkan prinsip masa bodoh atau cuek dalam hal-hal yang tidak prinsip (pakaian yang sederhana, usia muda, dll ).
D. Persiapan Sebelum Ceramah
Ø Memahami Latar Belakang Jamaah
Ø Menentukan Masalah/Materi
Ø Mengumpulkan Bahan
Ø Menyusun Sistimatika
Ø Menjaga Dan Mempersiapkan Kondisi Fisik
Ø Analisis Pendengar
E. Ceramah/Pidato
v Tampil Mengesankan
v Menguasai Forum
v Jangan Menyimpang
v Gaya Yang Orisinil
v Bersikap Sederajat
v Mengatur Intonasi
v Mengatur Tempo
v Memberi Tekanan
v Memelihara Kontak Dengan Jamaah
v Pengembangan Bahasan (Penjelasan, Contoh, Kutipan, Perbandingan, Statistik).
v Memberi kesimpulan
Sumber: http://amriadicyber.blogspot.com/
Posting Komentar