The
Joernalist | Jum’at,
(21/11/2014) Masjid Wahdhatul Al Bahr Komplek Pusdiklat Dewan Da’wah di Jl. Kp.
Bulu Setiamekar Tambu Bekasi, tidak muat menampung jamaah shalat jum’at. Sehingga
banyak para jamaah yang harus shalat di teras Masjid. Masjid yang di bangun
oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indondonesia (DDII) tergolong kecil untuk di daerah
perkotaan seperti Tambun ini.
Masjid
Al Bahr sudah lama berada di Kp. Bulu Setiamekar tepatnya sewaktu berdirinya
Lembaga Pendidikan Da’wah Islamiyah, dibawah naungan Dewan Da’wah Islamiyah
Indonesia. Saat Masjid Al Bahr sudah dua tingkat tapi belum juga bisa menampung
seluruh jama’ah yang ada di seputaran komplek Pusdiklat Dewan Da’wah.
Para
jama’ah yang terdiri dari mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir,
SMP IT Dewan Da’wah, SD IT Menara Kuwait, para Guru dan Dosen, para karyawan di
unit Pusdiklat Dewan Dawah serta para masyarakat Kp. Bulu Setiamekar.
Walaupun
terasa sesak tapi shalat Jum’at tetap kelihatan aman dan yaman. Karena selain
ruangan yang di design tidak panas dan juga di sediakan penjaga keamana masjid
yang siap menjaga sampai selesai shalat jum’at.
Masjid
Al-Bahr juga tempat yang strategis buat pedangan kecil seperti pedangan baju
Islami dan buku untuk mengenalkan produknya ke pelangga, karena pihak masjid
mengizinkan penjualan di luar masjid sebelum atau sesudah shalat jum’at. (Am)
Posting Komentar